Rss Feed

19 Maret 2010

berbeda


berbeda

sebuah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan saya.
saya sedikit berbeda dari kebanyakan diantara kalian, saya suka ini dan saya juga suka itu. tapi bedanya, yang saya sukai kebanyakan tidak disenangi oleh kebanyakan dari kalian. anda tau kenapa? karena, kita hidup di satu tempat yang sama yaitu, dunia. tapi bedanya, saya hidup ditempat itu dengan bayang-bayang penjara. yang seharusnya kita tahu bahwa, kita semua hidup di satu tempat yang sama dengan kebebasan. tapi, saya tidak mempunyai kebebasan itu. saya seperti singa yang di penjara dengan selalu meraung-raung. anda tahu kenapa? hanya ada satu jawabanya. yaitu, ingin kebebasan.
kalau sebelumnya saya selalu update blog baru dengan kegembiraan yang saya alami, lain hal nya dengan kali ini. saya ingin memberitahukan kalau saya butuh kunci untuk membukakan kandang yang saya tempati. saya ingin kebebasan yang membuat saya bahagia, tidak seperti sekarang. saya tinggal bersama keluarga, bisa dibilang komplit. tapi, disini saya hanyalah seseorang yang menumpang untuk tinggal. saya seperti tidak dianggap. sebenarnya saya siapa? sunyi, tidak ada jawaban. sama seperti kalian, saya mempunyai seseorang yang selalu ada disamping saya, dialah alfi sahrin. seseorang yang saya sayangi, dan dia hanyalah sebatas pacar saya. saya mempunyai banyak keluarga, tapi saya tidak bisa menyayangi mereka seperti menyayangi pacar saya itu. kenapa bisa? karena, hanya dia yang ada saat saya sedang sedih. bukan keluarga yang membuat saya tertawa saat itu. dan parahnya lagi, sudah beberapa hari ini saya kehilangan kontak berbicara dengan mereka. mereka tidak bisa mengerti saya, tapi kenapa mereka ingin sekali dimengerti? kenapa? sampai kapan hidup saya seperti ini? saya muak dengan keadaan seperti ini. saya harus bagaimana? ingin sekali mereka mengerti saya. saat saya sedang naik, mereka hanya melihat saya dari belakang. tapi saat saya sedang turun. mereka melihat saya dengan tatapan membelalak. hasil jerih payah saya tidak pernah mereka hargai. saya capek dengan keadaan seperti ini. kenapa ini terjadi dalam kehidupan saya?. saya tidak berani bicara ini terhadap mereka. lebih baik saya diam walaupun sampai saya mati. saat saya tidak salah, kenapa mereka bilang saya salah? saat saya jujur, kenapa mereka bilang saya bohong? saya muak.

2 komentar: